Rosario
Rosario adalah doa meditatif yang sudah teruji oleh jaman. Rosario membangkitkan gambaran- gambaran dan pengelihatan-pengelihatan yang agung, terutama menaikan sosok Maria dan kemudian lewat dia menampilkan sosok Yesus dihadapan mata dan didalam jiwa kita. Berdoa rosario berarti berjalan bersama Maria menyaksikan peristiwa-peristiwa keselamatan sebagaimana yang dinyatakan oleh kedua puluh peristiwa. Dua puluh peristiwa Rosario adalah suatu peristiwa Injili yang sudah dipersiapkan oleh Allah sejak kekal.
Rosario bekerja dengan pengulangan yang melibatkan seluruh panca indera kita ; kata-kata , pendengaran, pikiran , emosi dan perasaan. Paus Benediktus XVI berkata kepada seorang yang mewawancarainya, “ Pengulangan adalah cara untuk menghanyutkan diri kedalam irama ketenangan. Yang paling penting bukanlah memusatkan perhatian secara sadar pada makna masing-masing kata, melainkan membiarkan diri hanyut dalam ketenangan dan irama. “
Apabila kita mendokan Rosario di hadapan patung Yesus atau Maria, kita juga memperkaya iman kita lewat indera badani. Inilah cara Tuhan meneguhkan iman para muridnya, “ Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku : Akulah sendirilah ini; rabalah aku dan lihatlah.” (Luk 24:39).
Tidak cukup bagi kita untuk hanya mendengarkan Dia – juga tidak cukup hanya membaca sabda-Nya, kita ingin Dia memenuhi seluruh indera kita. Dan Tuhan melaksankan hal itu! Demikianlah Maria membantu kita dengan menjadi perantara dengan cara unik yang dapat Ia lakukan, Maria menolong kita sebagai Ibu Yesus dan Ibu kita.